in Usability

Tips Menyusun Pertanyaan yang Efektif dalam Usability Testing

Ketika Anda menjalankan usability testing, pertanyaan yang Anda ajukan adalah kunci utama untuk mendapatkan hasil yang tepat. Anda tidak ingin sesi yang seharusnya bermanfaat ini berubah menjadi wawancara yang penuh kebingungan, bukan? Nah, karena Anda sudah sampai di sini, mari kita simak beberapa tips menyusun pertanyaan efektif yang bisa Anda terapkan dalam usability testing.

Manfaat Menyusun Pertanyaan dalam Usability Testing

Sebelum menyusun pertanyaan, pahami dulu manfaat besarnya. Pertanyaan yang tepat dalam usability testing membantu Anda mengenali masalah antarmuka atau produk lebih cepat. Dengan begitu, Anda tidak perlu menjadi cenayang untuk memahami kesulitan pengguna. Sekarang, mari lihat bagaimana caranya.

Memahami Kebutuhan Pengguna

Pertanyaan efektif berawal dari memahami apa yang pengguna butuhkan. Hindari pertanyaan umum seperti, “Apakah produk ini bagus?” Lebih baik tanyakan, “Apakah tombol ini jelas terlihat oleh Anda?” Pertanyaan spesifik akan memberikan jawapan yang konkret, bukan opini samar-samar.

Menggali Masalah Lebih Dalam

Anda juga perlu menyusun pertanyaan yang mampu menggali masalah secara mendalam. Jangan sekadar bertanya tentang kesulitan, tetapi ajak pengguna bercerita. Misalnya, “Apa yang Anda pikirkan saat mencoba menu ini?” Dengan begitu, Anda akan mendapatkan wawasan yang lebih kaya tentang apa yang dirasakan pengguna.

Jenis Pertanyaan Efektif dalam Usability Testing

Saat usability testing, Anda tentu ingin pertanyaan yang menghasilkan informasi berharga. Berikut beberapa jenis pertanyaan yang efektif untuk sesi pengujian Anda.

Pertanyaan Terbuka yang Menggali Informasi

Pertanyaan terbuka adalah alat utama dalam usability testing. Alih-alih bertanya, “Apakah mudah digunakan?” lebih baik tanyakan, “Bagaimana pengalaman Anda saat menggunakan fitur pencarian?” Ini membantu pengguna mengekspresikan perasaan mereka secara detail, bukan hanya jawaban “ya” atau “tidak.”

Pertanyaan yang Fokus pada Tugas

Tugas dalam usability testing harus jelas dan spesifik. Misalnya, “Bisakah Anda menemukan halaman kontak dalam waktu kurang dari satu menit?” Pertanyaan seperti ini langsung menunjukkan apakah produk Anda intuitif atau tidak. Ingat, usability testing adalah tentang kecepatan dan kemudahan, bukan tentang teka-teki!

Kesalahan yang Harus Anda Hindari dalam Usability Testing

Selain menyusun pertanyaan yang efektif, penting juga untuk menghindari kesalahan umum yang sering terjadi. Apa saja?

Menggunakan Bahasa yang Rumit

Jangan sampai pengguna Anda perlu membuka kamus untuk memahami pertanyaan Anda. Gunakan bahasa yang sederhana, ringan, dan sehari-hari. Ini membuat suasana nyaman, seperti sedang mengobrol santai, bukan sedang menghadapi tes formal.

Pertanyaan yang Mengarah pada Jawaban

Hindari pertanyaan seperti, “Anda setuju kalau desain ini bagus, kan?” Ini seperti memaksa pengguna menjawab sesuai harapan Anda. Lebih baik tanyakan, “Apa pendapat Anda tentang desain ini?” Pengguna akan lebih jujur dalam memberikan respons.

Menyusun Urutan Pertanyaan dalam Usability Testing

Urutan pertanyaan juga penting untuk memastikan sesi berjalan lancak. Mulailah dengan pertanyaan ringan yang mudah dijawab. Setelah pengguna merasa nyaman, baru Anda ajukan pertanyaan yang lebih spesifik atau teknis.

Mulai dari yang Mudah

Anda bisa memulai dengan pertanyaan sederhana seperti, “Apa kesan pertama Anda terhadap produk ini?” Baru kemudian tingkatkan ke pertanyaan yang lebih detail, misalnya tentang fitur atau antarmuka tertentu.

Akhiri dengan Pertanyaan Reflektif

Akhiri sesi dengan pertanyaan reflektif seperti, “Secara keseluruhan, bagaimana perasaan Anda setelah mencoba produk ini?” Ini memberi pengguna kesempatan terakhir untuk menyampaikan kritik atau pujian yang mungkin belum tersampaikan sebelumnya.

Kesimpulan

Menyusun pertanyaan efektif dalam usability testing sebenarnya nggak sulit, asalkan paham prinsip dasarnya. Gunakan pertanyaan yang spesifik, terbuka, jelas, dan ringan. Hindari bahasa yang ribet atau pertanyaan yang mengarahkan, supaya hasil testing benar-benar mencerminkan pengalaman pengguna yang sebenarnya.

Sekarang, usability testing bukan cuma pelengkap, tapi bagian penting dalam pengembangan produk digital. Banyak perusahaan juga mulai serius menerapkannya—dan hal ini sering dibahas di kanal CNN Indonesia, terutama soal perubahan tampilan dan pengalaman pengguna dari aplikasi-aplikasi populer.

Write a Comment

Comment